Monday, January 7, 2013

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL


  A.   PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila, dan religii harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.

  B.     PEMBAHASAN

1.  Manusia Sebagai Makhluk Sosial
           Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir 
    akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.


Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a.  Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b.  Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c.  Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.  Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah 
     manusia.

2.  Interaksi Dasar Dari Proses Sosial
             Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi 
     sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara 
     individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
             Interaksi adalah proses di mana orang-oarang 
     berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan 
     tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan 
     sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
             Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang 
     bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling 
     menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan 
     mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan 
     bentuk-bentuk dari interaksi sosial.

Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a.  Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b.  Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima 
     suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku 
     orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti 
     di sini adalah pengaruhpysic, baik yang datang dari dirinya 
     sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima 
     tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, 
     dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah 
     bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, 
     sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau 
     sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c.   Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi 
     identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun 
     batiniah.
d.  Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap 
     orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, 
     melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada 
     proses identifikasi.
3. Klasifikasi Interaksi Sosial
            Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama 
    (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan 
    (conflict).Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk 
    keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial 
    tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa 
    interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian 
    menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk 
    akhirnya sampai pada akomodasi.

             Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih 
    luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang 
    timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:

          a.  Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu 
              akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
          b.  Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi 
              “contravention” dan pertentangan pertikaian.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:
a. Bentuk Interaksi Asosiatif
      Kerja sama (cooperation)
Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:

ü  Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
ü  Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
üCoalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan yang sama.

Akomodasi (accomodation)
             
Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
ü Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
ü Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
ü Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri
ü Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada.
ü Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
ü Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
ü   Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.

b.        Bentuk Interaksi Disosiatif
·           Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
·           Kontraversi (contaversion)
Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
·           Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan politik.

C.      KESIMPULAN
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
1. Bentuk Interaksi Asosiatif
   - Kerja sama (cooperation)
   - Akomodasi (accomodation)
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
   - Persaingan (competition)
   - Kontraversi (contaversion)
      - Pertentangan (conflict)





No comments:

Post a Comment