Resensi Film :
The Secret
Sutradara :
Drew heriot
Produser :
Rhonda Byrne (Executive Producer)
Paul herrington (Producer)
Distributed by :
Prime Time Production
Release date(s) : 26
maret 2006
Duration :
87 menit
Film yang berdurasi sekitar
87 menit ini diproduseri oleh Rhonda Byrne dan disutradarai oleh Drew Heriot.
Tidak ada jalan cerita yang perlu diikuti secara bertele-tele, karena the
Secret dibuat dengan format “kuliah” dari para master dalam bidang filsafat,
spiritualitas, motivasi, pengusaha, ahli keuangan, ahli fisika kuantum, dsb.
Diselingi dramatisasi singkat atas topik yang diulas.
Film ini diawali dengan adegan
seorang wanita yang sedang mengalami masalah hidup, kalau tidak salah
diperankan Rhonda Byrne sendiri. Kemudian dia menemukan sebuah buku yang
mengungkapkan rahasia terbesar sepanjang jaman. Yang merupakan jawaban atas
segala persoalan yang sedang dia alami. Kemudian, karena penasaran, dimulailah
pencarian akan tentang the Secret itu sendiri, yang ternyata di masa lalu
dikuasi oleh orang-orang yang telah memberikan sumbangan besar kepada dunia,
seperti Newton, Emerson, Beethoven, Edison, Einstein, dsb. Byrne kemudian
menemukan beberapa Secret Teacher masa kini, yang akan membeberkan rahasia
tersebut.
Kemudian tampil-lah Bob Proctor
memberikan pengantar tentang the Secret. Kemudian satu per satu Secret Teacher
yang lain tampil memberikan penjelasan dari berbagai sudut pandang. Diantaranya
John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James
Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale
Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill
Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David
Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan
Wolf. Lengkap.
Jadi apakah sebenarnya the Secret
yang konon di masa lalu dikubur, disembunyikan, bahkan dilarang untuk diedarkan
ke publik itu? Rahasia terbesar itu adalah bahwa ternyata pikiran manusia akan
membentuk realitas yang akan dia alami. Konsep ini disebut juga Law of
Attraction. Bahwa pikiran kita sendiri yang selama ini menarik
kejadian-kejadian yang kemudian kita alami. Like attracts like. Pikiran yang
positif akan menarik hal-hal yang positif. Pikiran yang negative akan menarik
hal-hal yang negative. Inilah rahasia terbesar itu. Kedengarannya sederhana,
namun membawa dampak yang luar biasa. Jika hal ini benar, maka kita akan dapat
dengan mudah menentukan masa depan kita dengan mengatur pikiran kita.
Pertanyaannya bagaimana kita
dapat mengatur pikiran kita. Perhatikan saja, dalam keseharian kita, betapa
kita lebih sering berpikiran negatif dari pada positif. Betapa sering pikiran
kita ada dalam kondisi “autopilot“, mengawang-awang, melayang-layang entah
kemana. Memikirkan ketakutan-ketakutan akan masa depan, memikirkan penyesalan
di masa lalu, yang akhirnya hal-hal negatif yang kita khawatirkan akan
“ditarik“ ke dalam hidup kita. Manusia berpikir ribuan kali dalam sehari.
Sebagian besar dilakukan tanpa kesadaran. Padahal setiap pikiran kita akan
membawa “buah“ nya.
Lantas bagaimana menjaga agar
kita selalu memiliki pikiran yang akan membawa hal-hal yang baik dalam hidup
kita? Dalam hal ini perasaan memegang peran sangat penting. Misalnya pikiran
yang membawa perasaan-perasaan marah misalnya akan membawa hal-hal yang
menyebabkan rasa marah.
Sementara pikiran yang membawa perasaan
cinta, akan membawa hal-hal yang membuat kita tetap memiliki rasa cinta. Latar
belakang “ilmiah” dari Law of Attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah
gelombang, sebagaimana setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga
pikiran kita selalu membangkitkan getaran yang akan direspon oleh semesta.
Dalam fisika kuantum juga dikemukakan ide bahwa kejadian di luar sana hanyalah
samudera kemungkinan- kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk
oleh pikiran. Jadi pikiranlah yang membentuk “dunia” kita.
Lantas bagaimana memanfaatkan
the Secret?
Sesederhana Aladdin menggunakan
lampu wasiat nya. Kisah Aladdin adalah metafora interaksi antara manusia
(Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Disaat manusia sudah
memutuskan permintaanya, maka semesta akan menjawab dengan: “Your wish is my
command!”. Untuk itu proses kreatif yang dapat kita lakukan adalah: Pertama:
Ask. Tentukan apa yang kita “minta”. Apa yang kita inginkan untuk wujudkan.
Kedua: Believe. Percaya bahwa apa yang kita inginkan sudah dikabulkan. Percaya
total diluar apa yang saat ini kita sedang lihat ada alami. Kemudian: Receive.
Yaitu Take Action untuk menerima apa yang semesta berikan kepada kita. Proses
ini dapat menjadi lebih powerful dengan menerapkan dua hal, yaitu: Gratitude,
rasa syukur atas apa yang telah kita dapatkan. Dan Visualisasi, yaitu melakukan
visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk gambaran mental yang kuat,
dan disertai perasaan yang mendalam.
Dalam bidang apakah the Secret
dapat diterapkan? Nyaris dalam segala bidang kehidupan. Tidak hanya dalam hal
keberhasilan financial. The Secret dapat kita aplikasikan dalam kesehatan,
hubungan antar manusia, dsb. Selengkapnya film ini membahas The Secret: to
Money, to Relationship, to Health, to the Word, to You, bahkan to Live.